MusicPlaylistView Profile
Create a playlist at MixPod.com
Gazette Pledge gif Pictures, Images and Photos

Minggu, 17 Juli 2011

[Fanfic] Wakaremichi

Title: wakaremichi
Chapter: 1 shot
Author: -Keka-
Finished: 09 Sep 2008
Genre: drama komedi garink
Fandom: Jrock – Gazette
Special guest: Dekith aka Yune
Rating: 13+ (ada sedikit issue BL)
Note: untuk cinta lamaku yg terlupakan… where r u now beibii???

Enjoy this fic beibeeh…


the GazettE salah satu band visual Jrock yang namanya cukup dikenal bahkan menjadi salah satu band Jepang pentolan visual kei hasil cetakan PSCo. yang sangat digandrungi oleh pecinta-pecinta musik Jrock di dunia saat ini. Jauh dari itu semua, sebelumnya gazette hanyalah sekumpulan pemuda-pemuda Jepang yang sangat menyukai musik dan ingin menciptakan musik.

Lepas dari ketenaran Ruki, Uruha, Aoi, Reita dan Kai. Ada satu nama yang sebenarnya berperan sangat penting menyatukan mereka. Seseorang yang mungkin saat ini nama serta keberadaannya mulai dilupakan.

Laki-laki itu masuk ke sebuah toko kaset yang cukup terkenal. Dipandangnya deretan CD musik band-band Jrock. Sesaat ia tampak menarik senyumnya saat melihat deretan CD dari sebuah band yang dulu sempat menjadi tempatnya bernaung.

Yune sedikit tidak mengerti alasan mereka mengubah nama Gazette menjadi the GazettE. Mungkin hanya untuk terlihat dan terdengar lebih keren aja di kancah internasional. Yah bagaimana pun juga saat ini Gazette sudah lebih dipandang melalui kacamata internasional bukan lagi kacamata lokal yang sering di dagangkan di lapak lapak Tanah Abang.

Mungkin ada sedikit penyesalan dalam benak Yune setelah keputusannya meninggalkan gazette, mengingat saat ini band itu menjadi sangat besar. Coba kalo dulu dia gak grasak grusuk dan bisa berpikir pake kepala dingin sedingin batu es yang dicampur ma sirup marjan. Pasti sekarang bakal banyak cewek dan cowok yang lebih menggilainya. Dilihat dari ujung kepala sampe ujung jempol juga si Yune yang dibawah ini....
 
Jauh lebih cuanteeekk daripada Uruha yang ini... XD
 
Tapi akhirnya Yune kembali tersenyum. Mungkin memang sudah jalannya ia keluar dan pada akhirnya band itu menjadi lebih digandrungi. Belum tentu dengan keberadaannya, gazette akan menjadi sebesar seperti sekarang ini.

Yune berusaha berbesar hati, meskipun ia masih menyimpan beberapa sen kekeselan pada cecucunguk-cecunguk tengik gazette itu.

Sebenarnya apa yang menyebabkan Yune lengser dari posisinya sebagai drummer gazette???

Yak mari kita simak fanfic berikut ini...

Warning: just fiction

Yune mendadak meriang dan gak enak bodi. Padahal hari ini La’deathopia, bandnya ada acara manggung kecil-kecilan. Yah sekelas acara manggung kecoak aja sih. (Keka: gomen klo salah nulis nama bandnya Yune, Keka lupa sih)

Sepertinya Yune mengidap penyakit berbahaya yang bahkan hanya orang pintar yang bisa minum obatnya. Yune merasa dirinya tidak cukup pintar untuk minum obat ramuan mujarab dari sebuah perusahaan jamu terkenal di bilangan negara sebelah tenggara dekat Australia itu.

Memangnya apa nama obat mujarab tersebut???

Ya apalagi kalo bukan tolak angin.

Ingat, orang pintar minumnya tolak angin.

Dan karena Yune merasa punya tingkat kebodohan yang cukup luar biasa, jadi dia hanya minta emaknya untuk ngerokin punggungnya aja pake duit benggol dan balsem balpirik.

Hari itu Yune meminta Kai untuk mengunjunginya. Jarang-jarang kedua drummer itu bertemu meskipun mereka tergabung dalam band yang sama. Aneh kan ngeliat band punya 2 drummer?!

Ya gak aneh, soalnya Kai itu cuman drummer cabutan. Ya gini ni kasusnya... kalo Yune gak bisa nongol karena mendadak masuk angin atau bisulan, nah si Kai deh yang gantiin dia.

Tapi karena Kai itu pikunan, jadi mau gak mau Yune berulang kali mengingatkan manusia satu itu.

“Inget Kai, hari ini La’deathopia manggung.”

Kai manggut-manggut mendengar ucapan Yune yang tiduran di tatami dengan tubuh berbungkuskan sarung cap gajah duduk, serta sekujur badan dan muka yang ditempelin koyo salonpas.

“Lu napa sih Yune?” Tanya Kai sambil masang muka sok innocen.

“Gw capek nih Kai jadi drummernya La’deathopia. Lu aja deh yang full gantiin gw.” Ujar Yune malas-malasan.

Kai menolak. “Ogah ah, gw kan masih gabung di band lain. Lu kalo mo cabut ya cabut aja.”

Yune mikir-mikir... ‘bener juga ya si pikun ini...’

Lalu tanpa menunggu lama, Yune akhirnya memutuskan keluar dari band itu. Sejak itu pula intensitasnya bertemu Kai semakin jarang.

Tapi ia bertemu manusia aneh lain. Tampangnya mirip preman yang demen malakin anak-anak sekolahan. Itu kalo lagi gak mandi, tapi kalo lagi mandi.. orang itu berubah seperti layaknya gigolo yang demen nemenin tante tante dan om om ganjen.

Namanya Shiroyama Yuu alias A.O.I. Kesan Yune terhadap orang satu itu adalah dingin. Yune berusaha gak bicara banyak dengan kang mas Aoi itu. Tapi di lain kesempatan, Aoi sepertinya berusaha mengakrabkan diri dengannya dan mengajaknya membicarakan masalah politik

Padahal menurut Yune.. Aoi juga gak pinter-pinter amat, tapi anehnya kok maksa ngajak ngomong politik. Walaupun ujung-ujungnya si Aoi malah bertanya begok pada Yune... “Ano.. tokoro de.. perdana mentri Jepang saat ini siapa ya...??”

Yune nyengir dan dengan santainya menjawab... “Osama bin Laden.”

Dan bodohnya lagi, si Aoi percaya-percaya aja. XD (Keka: just piktip^^)

Selang beberapa waktu.. Yune dan Aoi akhirnya bisa akrab. Yune sebenarnya sangat mengagumi skill Aoi dalam bermain gitar. Tapi kadang kala Yune juga mengernyitkan dahi melihat gaya bermain gitar Aoi yang kadang over act.

Sayang sekali kebersamaan mereka gak berlangsung langgeng. Lagi-lagi band mereka bubar dan Yune memutuskan mencari band lain.

Saat itulah Yune melihat sepasang sejoli lagi asik sepayung berdua di tengah rintik hujan. Si cewek tampak anggun dengan rambut panjang dan body slim cihuuii-nya. Sebaliknya, si cowok yang sedikit lebih pendek tampak kurang terawat.

Pandangan pertama itu tidak membuat kesan yang dalam pada diri Yune. Sampai akhirnya ia bertemu lagi dengan 2 sejoli itu di studio band.

Ternyata mereka hanya berteman. Dan tentu saja mereka sama-sama cowok.

Reita bercerita kalo Uruha adalah temannya sejak kecil. Dan waktu kecil mereka pernah sama-sama main bola di lapangan belakang rumahnya pak RT waktu hujan deras mengguyur. Oleh karena mereka anak-anak kecil yang norak, jadi dengan pedenya mereka main bola di tengah guyuran hujan cuman dengan mengenakan kolor pink bergambar superman aja.

Menurut Reita, diem-diem Uruha itu ternyata narsisnya amit amit jabang bayi kadal. Kalo di depan orang banyak si Uruha memang tampak kalem dan cenderung jaim. Tapi di belakang itu, Uruha sebenarnya sangat amat mengagumi bentuk tubuhnya, tatanan rambutnya, bentuk bibirnya, bentuk hidungnya dan segala yang ada padanya. Sadar potensi banget deh pokoknya.

“Kok lu tau Rei?” Tanya Yune begitu Reita selesai menggosipkan Uruha yang waktu itu lagi asik ngupil di pojokan studio.

“Gw kan satu apartemen ma kunyuk itu.” Tunjuk Reita pada Uruha dengan suara bisik-bisik.

Yune manggut-manggut. “Enak dong lu bisa berbuat hal macem-macem ma dia.”

Reita berjengit. “Hee?!! Macem-macem apa maksud lu??”

Dengan polos Yune menjawab. “Makan bareng, nonton tipi bareng, maen game bareng dan ngobrolin musik bareng,”

“Ooooooo... itu toh~” Reita cengar-cengir. Dipikirnya Reita, si Yune membayangkan dirinya dan Uruha berbuat hal yang... hnnngg... ya yaa.. gitu deh ^^

Lagi asik-asiknya Reita dan Yune bergosip, tiba-tiba muncul mahkluk chibi nan imud yang gak tau napa kok mendadak berdandan ala bocah-bocah hip hop.

“Oi Kaede, darimana aja lu hari gini telat?” Tanya Reita.

Si imud itu menjawab. “Don kol mi wit Kaede! Now, aiem Ruki yu kenow!!”

Reita garuk-garuk pala.. dalem ati... ‘napa ni anak jadi gilak?? Lepas dari hikikomori.. eh sekarang malah jadi ikikokumurkumur..’

“Lu sok berenggrish enggrish sgala. Bahasa enggrish aja geblek gitu.”

Ruki cuek dan malah tampak menyibukkan diri menyanyikan.. ato lebih tepatnya menggumamkan sesuatu -mirip orang kumur kumur- lagu rap yang lagi in.

Reita kembali menghadap Yune yang sama bingungnya. “Ya dia Kae.. err.. maksud gw.. Ruki. Lu denger sendiri kan kalo dia nyebut dirinya Ruki?!”

Yune kembali manggut-manggut.

Dan sejak itu mereka bareng-bareng dalam satu band. Tapi ya.. lagi-lagi gak bertahan lama.

Yune gabung band lain, dan dua sejoli serta Ruki membentuk band sendiri.

Tapi lagi-lagi gak butuh waktu lama, mereka berempat kembali bertemu setelah band mereka sama-sama bubar.

Uruha memeluk Yune yang sama chibinya seperti Ruki. Gemes dia liat mahkluk imud imud.

Ngobrol sedikit sedikit akhirnya menjadi menjadi bukit, dan mereka sepakat membentuk band bareng yang solid.

Awalnya Yune sebagai vokalis dan Ruki sebagai drummer. Tapi tampaknya Yune menyadari kalo potensi Ruki di posisi vokal jauh lebih gede daripada dirinya. Makanya dia memutuskan bertukar posisi dengan Ruki.

“Lu kan demen nyanyi, Ruki. Jadi lu aja yang jadi pokalis.”

Ruki manggut-manggut tanda setujuh dengan ucapan Yune.

“Tapi kita butuh gitaris lain niy.” Tiba-tiba Reita nyeletuk.

“Emang napa dengan gw Rei?!! Gw sendiri udah cukup kok.” Suara Uruha terdengar agak sewot.

“Bu- bukan gitu sih Uru.. ta- tapi kan kalo gitarisnya 2 lebih oke.”

“Iya Reita bener! Lima orang porsinya lebih pas daripada empat orang. Kan jadi berasa kayak backstreet boys.”

Reita menimpuk pelan kepala Ruki. “Kita ini mo bikin band ROCK!! Bukan boiben dodol!!”

Ruki nginyem, sedangkan Yune tiba-tiba kepikiran sebuah nama.

“Kalian tunggu sini ya... gw mo cari gitaris lain.”

Dengan semangat 45, Yune melesat bak roket.
Dihampirinya seorang teman lama berbibir ekstra yang waktu itu lagi asik nyuci piring sambil mendendangkan lagu Nurlela~

“Aoi!!”

Nyaris aja Aoi menjatuhkan piring yang dicucinya saat mendengar Yune memanggilnya.

“Nani?”

“Mo ikut ngeband bareng gw gak?! Daripada lu nyuci piring kek gini.”

Aoi pura-pura berpikir. Jual mahal dan sok jaim dulu. “Jaminan gak niy gw bakal terkenal?”

“Sip, dijamin lu bakal terkenal.”

Wajah Aoi berbinar-binar. “Serius lu?!”

“Iyah serius!! Lu bakal terkenal di kalangan monyet monyet Afrika.”

Aoi mangap siap protes, tapi Yune lebih dulu membekap mulut manjunya dan menyeret Aoi ke hadapan teman-temannya yang lain.

“Kenalin, ini Aoi.” Seru Yune pada Reita dan Uruha yang berdiri menyamping berdua. Posenya mirip persis kayak duo penyanyi dangdut kembar srikandi.

Aoi dengan malu-malu kambing menjabat tangan Reita kemudian berganti menjabat tangan Uruha seraya membungkukkan badannya. Dalam pikirannya.. ia menganggap Uruha keren dan seandainya Uruha cewek... Aoi pasti akan..

Yak lupakan itu. Ntar kalo diungkapkan bisa jadi bahan gosip berkepanjangan.

Tapi secara gak sadar sebenarnya keputusan Aoi mau diajakin gabung Yune dalam bandnya adalah lebih banyak karena Uruha.

Aoi pengen bisa ngegitar bareng sama si cantik itu.

“Tapi ngemeng ngemeng.. pokalisnya sapa ya ini??” Tanya Aoi sedikit bingung.

Yune juga tampak celingak-celinguk mencari Ruki.

“Mana tu anak?”

Reita dan Uruha menunjuk arah drumset. Rupanya Ruki lagi asik maenan ma kecoak buntung di deket pedal drum.

“Ruki ngapain lu? Ayo sinih!”

Ruki menengadah dan nyaris ngesot menghampiri Yune.

“Aoi, ini pokalis kita. Ruki.”

Aoi mangap. Dia gak nyangka kalo anak kecil yang dari tadi diliatnya lagi maenan kecoak di dekat pedal drum itu adalah manusia. Tadinya Aoi berpikir kalo si Ruki itu tuyul penunggu studio. Makanya Aoi berusaha cuek-cuek aja.

“Jangan kelewatan Aoi, mana ada tuyul yang imutnya kayak gini.” Reita ngelus-elus pala Ruki. Tapi Ruki bukannya seneng, malah sebel karena ngerasa diperlakukan Reita kayak anak kecil.

Tanpa banyak omong lagi, akhirnya mereka sepakat membentuk band dengan nama Gazette. Tanpa embel-embel ‘the’ dan ditulis dalam hurup katakana. Artinya sendiri bukan ‘surat kabar’ melainkan plesetan dari ‘casette’

Dimulailah hari-hari gazette sebagai indie band dari indie label bernama Matina. Meskipun merayap-rayap, namun basis fans gazette sendiri semakin bertambah dari hari ke hari. Terbukti dengan dirilisnya 2nd press dari Wakaremichi.

Namun ada satu yang mengganjal di hati Yune, selain kenyataan bahwa label rekaman mereka niat mau gulung tikar.

Sore itu Yune yang setelah cukup lama gak ngobrol-ngobrol bareng Kai, akhirnya menyempatkan waktu sharing problemo dengan Kai.

“Napa lagi lu? Masuk angin lagi?!” Tanya Kai waktu ngeliat muka Yune yang memucat.

“Helep mii Kai~”

“Mo pinjem duit ya?? Sori la yaw~ gw miskin. Gw niat ngeband demi hasrat terpendam punya restoran tapi eh... malah bangkrut gini.” Kai mendadak ikutan masang tampang ngenes. “Bukannya lu cukup seneng ma bandmu yang sekarang ini?”

Yune manggut-manggut. “Tapi gw capek Kai... lu bayangin dong.. hari-hari si Reita ngutang mulu ma gw, padahal gw juga tekor gara-gara ikutan nyumbang duit demi ngerilis single. Trus di band gw ada orang yang namanya Uruha. Gw sebel setengah gila karena tu orang hari-hari kerjaanya mabok mulu~ mana kalo dah mabok dia kayak lupa daratan pulak.”

“lupa daratan??!! Berarti kalo mabok dia langsung nyebur ke laut dong maenan ma cumi cumi?!”

“Bukan itu Kai, tapi si Uruha tu sewenak udel aja maen grepe grepe gw kalo dia udah mabok. Untung aja sampe sekarang gw masih sanggup mempertahankan kevirginan gw.”

“Hee?? Nyang bener?!!”

Yune mengangguk lemess~

“Kalo terus-terusan kek gini... gw gak kuat Kai... mana si Ruki kumat-kumatan.. kadang heboh.. tapi kadang-kadang... diajakin ngomong.. eh dia malah ngumpet di lemari maenan ma kodok.”

“Trus temen lu satunya..”

“Aoi maksud lu?! Dia sih kalo diajakin ngomong gak nyambung Kai. Gw susah kalo ngomong ma dia. Mana mukanya serem gitu.”

Kai tampak prihatin ngeliat temennya satu itu. “Jadi lu mo cabut lagi niy ceritanya??”

Yune geleng-geleng. “Bingung Kai~ di satu sisi... gazette ini band yang paling gw banget, tapi di sisi lain... kayak yang gw bilang tadi itu...”

“Ya apa boleh baut Yun, keputusan sepenuhnya ada di tangan lu. Jalan yang lu pilih... pasti itu yang terbaik buat lu...”

Mendengar kata-kata Kai, Yune jadi makin mantebs ngambil keputusan.

Dia harus keluar dari gazette.

Bukan untuk kebaikannya semata tapi untuk kebaikan gazette ke depannya.

Saat mengambil keputusan itu... mendadak Yune mendengar wakaremichi berkumandang dan tanpa sadar air matanya sedikit menetes..

Sori pren... gw cabut..

~ ~ ~

Kepergian Yune menyisakan rasa sesek napas dan asam urut di tubuh gazette, apalagi label indie mereka akhirnya bangkrut dan mereka jadi luntang lantung kek lutung butung nyemplung di karung.

Tapi tak di duga tak dikira.. sembilan hari kemudian... muncullah bak malaikat bersayap.. seseorang berlesung pipi yang gak bisa enggak setiap dua menit pasti ketawa.

“halo minna.. kenalin gw Kai... temennya Yune.”

Empat gazette pada nengok dan bingung ngeliat ada orang sok sok kenal di hadapan mereka. Ngaku-ngaku temennya Yune pulak.

“Mo ngapain lu kemari?” Tanya Aoi. Niatnya ramah, tapi kedengarannya kok sengak ya...

“Kata Yune.. kalian butuh drummer.. gw mo daptar gitu...”

Empat gazette saling berpandangan dan sibuk diskusi sambil bisik-bisik.

“Keknya tu orang kirimannya Yune, mungkin dia ngerasa bersalah udah ninggalin kita.. makanya dia nyuruh orang cengengesan itu kemari buat jadi penggantinya.” Ujar Reita.

“Tapi orangnya gak meyakinkan gitu.. gw ragu kalo dia beneran bisa maen drum.”

Ruki setuju dengan ucapan Uruha.

“Gimana kalo kita tes aja?” Usul Aoi.

Dan semuanya sepakat.

Kai sih gak masalah dengan prosedur tes mengetes. Mo di tes maen drum kek, maen angklung kek, maen gendang kek... sampe mukul bedug juga bakal dijabaninnya.

Dan lihatlah siapa yang terakhir mangap...

Empat cecunguk itu nyaris gak bisa ngatupin rahang mereka. Kai lah orang yang mereka cari dan butuhkan. Semangat ngedrumnya, aura wajah bahagianya waktu ngedrum sampe bunyi luar biasa yang dihasilkan dari gebukan tangan dan injakan pedalnya. Perfect.

“Lu lulus jadi drummer kita.” Seru Ruki yang diamini oleh Reita.

Tapi Kai terlihat mendadak ogah-ogahan... “setelah gw pikir pikir... gw kok.. jadi gak minat ya ma band ini... apalagi sebelumnya kalian ngeraguin kemampuan gw.” Kai sok sok jual mahal, padahal sebelonnya dia nyaris ngobral supaya diterima keempat gazette.

Keempat gazette dalem ati... ‘sontoloyo juga niy orang.’

Tapi gak ada yang bisa mereka lakukan selain nyaris mengemis pada Kai.

“Mau ya yaa.. jadi drummer kita... kita pijetin deh pundaknya biar gak pegel. Kalo perlu kita servis gratis pedicure manicure plus creambath.” Brasa di salon.

Kai pura-pura mikir lama... asik aja ngeliatin keempat orang itu mengiba padanya. Dan setelah nyaris dua jam jemur gigi, akhirnya Kai setuju.

“Tapi dengan syarat.”

“Syaratnya?” Tanya ke4 gazette berbarengan.

Kai nyengir-nyengir dulu sebelum menjawab...

Lalu 4 tahun kemudian...

Kai kembali bertemu Yune yang waktu itu lagi asik nongkrong di sebuah kafe.

“lu akhirnya betah juga ma mereka Kai.” Yune membuka obrolan.

“Kai geto loh~ mereka sih cetek naklukinnya.”

“gw denger lu malah jadi leader mereka.”

Kai kembali cengar-cengir. “Ya jadi ceritanya... sesuai anjuran lu.. gw langsung datengin mereka. Dan bener dugaan gw.. mereka lagi putus asa. Makanya langsung aja gw tunjukin kemampuan maksimal gw.”

“Trus mereka langsung setuju lu gabung?”

Kai manggut. “mereka pake ngemis-ngemis ke gw pulak. Makanya gw mampatin kesempatan itu. gw kan gak mau tertindas kayak lu... makanya gw ajukan syarat.”

“Syaratnya?”

“simple aja. Gw mo jadi drummer mereka kalo mereka ngangkat gw jadi leader. Beres kan.”

Yune sedikit terpukau. Gak nyangka kalo Kai yang cengengesan ternyata otaknya bisa encer juga.

“Jadi kalo gw leadernya... otomatis mereka semua bakal tunduk ma gw. Brani macem-macem bakal gw libas.” Kai berujar bangga dan terlihat ngesok sekaligus kampungan. Tanpa disadarinya..

Keempat gazette sudah berdiri manteb di belakangnya.

“siapa yang bakal lu libas Kai?!!!”

Kai masih cengar-cengir tanpa prasangka. “Ya siapa lagi kalo bukan si pesek Reita, si mesum Aoi, si laknat Uruha dan si manusia sok imud Ruki.” Kai ketawa ngakak. Masih gak sadar dengan siapa dia baru bicara.

Keempat gazette di belakangnya sudah siap dengan kepalan tangan dan persiapan otot bisep mereka.

“Jadi lu mo ngelibas kita HAH?!!! BRANI LU YA NGOMONG GITU?!!!!”

Kai nengok ke belakang dan terkejut setengah mampus ngeliat tampang-tampang Ruki, Aoi, Uruha dan Reita yang siap menjadikannya santapan makan malam.

“Err.. kalian kok disini... bu- bukannya seharusnya kalian...”

“Seharusnya apa HAH?!!! LU YANG SEHARUSNYA ADA DI STUDIO BANTUIN KITA MIKIR MATERI LAGU BARU!!!! DASAR BLEGUK!!!!!”

Kai cuman bisa minta minta ampun waktu keempat gazette sukses menjadikannya sasaran pukul. Di belakangnya.. Yune cuman bisa mesem..

Ternyata keputusannya keluar dari gazette memang tepat. Bakal tambah pendek dia kalo terus-terusan dijadiin sasaran baku hantam seperti Kai.

Dan yang lebih penting daripada itu adalah...

Memang Kai lah yang cocok sebagai drummer gazette dan menjadi penyeimbang dari kekakuan beberapa personilnya.

~Wakaremichi Finish~

Yune: “Tapi gw yakin si Keka bakal lebih cinta gw drpd Kai kalo gw tetep di gazette. Gak di gazette aja gw diinget inget terus sampe dibikinin fanfic.”
Kai: “Kepedean lu. Keka cintanya ma gw aja.”
Uruha: “BERISIK!!! Apa2an tuh poto jaman jahiliyah pake diekspos sgala!!!” *gak terima*
Reita: “Sadarlah Uru kalo tampangmu dulunya emang gak enak.”
Uruha: *sambit Reita pake kolor ijo*
Keka: *cuek* “Tulis fanfic lagi ah~”

Sabtu, 16 Juli 2011

THE GAZETTE NEW ALBUM + SINGLE + LOOK + TOUR UNTUK TAHUN 2011!

Seperti yang dirumorkan bulan lalu, bahwa the GazettE akan merilis single baru berjudul “REMEMBER THE URGE”. Dan sekarang mereka telah mengumumkan perilisan single baru mereka “REMEMBER THE URGE”, plus dengan pengumuman tentang album baru mereka berjudul “TOXIC” dan tur bertajuk “LIVE TOUR11 VENOMOUS CELL
=======
Single “REMEMBER THE URGE”
Release Date: 2011/08/31
Optical impression: 1,785 Yen (tax in)
Track List:
01: REMEMBER THE URGE
02: CLEVER MONEY
Auditory Impression: 1,260 Yen (tax in)
Track List:
01: REMEMBER THE URGE
02: CLEVER MONEY
03: 痴情 / CHIJOU
==============
===REMEMBER THE URGE PV Preview===
 =================
Album baru “TOXIC” akan dirilis pada 5 Oktober, yang merupakan album klima mereka setelah album “DIM” yang dirilis dua tahun lalu. “TOXIC” akan berisi 14 lagu, termasuk single, “SHIVER“, “RED“, “PLEDGE“, dan “VORTEX“. Versi limited akan ditambah dengan DVD berisi “THE SUICIDE CIRCUS” music video dan making of.
======
Sedangkan tur mereka akan dimulai pada 10 Oktober 2011 di International Forum Hall A, Tokyo, dan akan mengunjungi 27 kota dengan total 28 kali penampilan sampai akhir tahun!!!
=====New Look=====

Single, Album dan Tur Terbaru the GazettE di 2011


the GazettE diinformasikan akan merilis single baru “REMEMBER THE URGE”, album baru “TOXIC” dan tour yang bernama 2011 VENOMOUS CELL. Berikut detailnya!

Single REMEMBER THE URGE akan dirilis pada 31 agustus 2011 dan terdiri dari dua versi, Optical Impression dan Auditory Impression. Optical Impression merupakan edisi terbatas dengan dua track lagu dan bonus DVD berisi musik video dan making-of. Dan Auditory Impression merupakan edisi reguler berisi dengan tiga track lagu.
Album TOXIC akan dirilis pada 5 oktober 2011, merupakan album berikutnya setelah DIM. Akan berisi 14 lagu dan termasuk dari single SHIVER, RED, PLEDGE, dan VORTEX.
VENOMOUS CELL merupakan tur mereka di 2011, yang akan dimulai pada 10 oktober 2011

Kamis, 07 Juli 2011

GAZETTE (ガゼット GAZETTO) BIOGRAPHY



the GazettE, terbentuk pada tahun 2002 adalah salah satu band Visual kei Jepang yang bernaung di bawah Label PS COMPANY dimana band band terkenal seperti Kagrra, Sug dan alicenine bernaung. the GazettE mengusung genre rock sebagai jiwa musik mereka, namun mereka tidak takut untuk bereksperimen dengan musik mereka dan musik mereka luar biasa bervariasi tidak ada batasan. Kita akan menemukan lagu lagu soft ballad sampai metal core dari lagu lagu mereka, bahkan ada beberapa diantara lagu mereka terdapat unsur hiphop. the GazettE adalah sebuah band visual dimana penampilan mereka bervariasi dari single ke single maupun album ke album. namun pada akhirnya tetap saja kita akan merasakan sentuhan khas musik mereka dan selalu mencerminkan 'the GazettE' dan Rock, dan mereka menyebut keunikan musik mereka itu adalah GazeROCK!!! XD

sampai saat ini mereka telah merilis 4 Album [LP], 1 album kompilasi, 6 mini album [EP], 19 single dan 2 video album.


Labels :

Matina [2002-2003]
King Records [2005-2010]
PS COMPANY [2003-sekarang]
CLJ Records [2006-sekarang] <- Eropa Sony Music Records [2010-sekarang] 
 

Asal Mula Terbentuknya the GazettE 

Gazette (ガゼット Gazetto) terbentuk setelah semua personilnya berpindah pindah band. Awalnya, Yune [dengan stagename Dekith] dan Kai merupakan personil band La'deathopiA; Keduanya sama sama menempati posisi drummer. Namun saat itu posisi Kai hanya sebagai drummer cabutan, karena ia masih tergabung dengan band lain bernama Mareydi+Creia. Setelah La'deathopiA bubar, Yune bertemu dengan Aoi. Keduanya sempat membentuk band bernama Melville / Merveilles yang tidak bertahan lama [stagename Aoi waktu itu adalah Natsume]. Setelah Melville bubar, Yune dan Aoi bergabung dalam band Artia yang lagi-lagi band ini hanya bertahan 5 bulan.


Di sisi lain, tersebutlah Reita dan Uruha yang sebelumnya sudah berteman [mereka saling kenal sejak SD, tergabung dalam club sepak bola sebagai senpai dan kouhai XD] dan membentuk band bernama Karasu, Reita masih sebagai Reiki dan Uruha sebagai Kyouki. Setelah Karasu bubar, Reita dan Uruha bertemu dengan Ruki yang waktu itu masih memakai stagename Kaede dan merupakan seorang drummer dari band Mikoto, dimana awalnya Uruha tertarik pada vocalis band itu namun sang vocalis malah mengatakan drummernya tertarik dengan mereka [yang tidak lain adalah Ruki XD]. Ketiganya kemudian sepakat untuk membentuk band bernama Ma'die Kusse [dengan Ruki sebagai Kihiri pada posisi drummer]. Band yang hanya bertahan selama 6 bulan ini kemudian akhirnya bubar.

Ruki lalu berkenalan dengan Yune [Dekith] yang baru cabut dari Artia. Mereka pun kembali membentuk band baru dengan nama L'ie:Chris. Saat itu Yune menjadi vocalis dan Ruki menjadi drummer^^! Setelah L'ie:Chris bubar; Reita, Ruki dan Uruha bergabung dengan band Kar+te=zyAnose [Ruki sebagai Akane dan ia menjadi vocalis di sini], sedangkan Yune bergabung dengan band lain bernama Vall'na racill. Setelah band masing-masing menghentikan aktivitasnya; Reita, Ruki dan Uruha bertemu kembali dengan Yune dan akhirnya mereka sepakat untuk membentuk Gazette/gazetto ditulis dengan kana [belum the GazettE]. Yune pun mengajak Aoi untuk bergabung. Yune dan Ruki bertukar posisi, Ruki menjadi vocalis dan Yune menjadi drummer ^0^.

Perjalanaan Karier the GazettE

Gazette (ガゼット Gazetto) terbentuk pada januari tahun 2002, dengan anggota; Ruki sebagai vocalis, Aoi sebagai gitaris, Reita sebagai basis, Uruha sebagai leader gitaris dan Yune sebagai drummer [dengan manajemen artis mereka Matina] dengan modal awal saat itu hanya mimiliki sebuah untitled demo tape. Single pertamanya yang bertajuk "Wakaremichi" dirilis bersamaan dengan video pertama mereka, "Sentimental video". Rupanya mereka mendapat sambutan yang sangat baik, kemudian mereka kembali merilis CD dan video tersebut untuk second press. Masih di tahun yang sama, Gazette kembali mencoba keberuntungannya dengan melempar second maxi single dengan judul yang cukup panjang, "kichiku kyoushi [32sai dokushin] no nousatu kouza", dan video "shichoukaku shitsu". Disusul dengan one-man live pertamanya di Takadanobaba Area. Menjelang penutupan tahun, Gazette merilis omnibus-nya yang berjudul "yougenkyou~moon~" hanya sebanyak 1500 kopi, dan turut serta dalam konser Eternal Presents Live Tour Barrier Crash 2002 dan Matina ~Final Prelude~ [yang kemudian didokumentasikan dalam bentuk DVD]

Sangat disayangkan, di awal tahun 2003 perjalanan karir mereka sempat tersandung masalah ketika sang drummer Yune memutuskan untuk mundur dari Gazette. Di tambah lagi manajemen label mereka, Matina ditutup secara resmi. Namun mereka tidak menyerah dan akhirnya 9 hari kemudian mereka menemukan pengganti Yune, yaitu Kai [mantan personil Mareydi+Creia yang juga teman Yune di La'deathopiA]. Kai dengan senang hati mau menggantikan posisi Yune sebagai drummer dan sebulan kemudian Gazette memperoleh manajemen yang baru yaitu Peace&Smile Company [PSC] manajemen yang membesarkan mereka sampai sekarang ini XD. Cukup dengan waktu 2 bulan saja bagi mereka untuk kembali menikmati atas panggung dalam tour final Gazette and Hanamuke di Shibuya On Air West. Dalam even ini, mereka merilis CD "otoko danketsu shiri" dan hanya dapat diperoleh di event tersebut. Usai menjalani 2 konser besar ini, Kai sempat diopname di rumah sakit akibat kelelahan fisik. Yang membuatnya terharu, saat itu ada seseorang yang mengirimkan origami 1000 bangau kertas sebagai ucapan semoga lekas sembuh./// awww sweet [hal ini tertuang dalam lirik Chizuru XD]

Gazette juga sempat merilis sejumlah mini album seperti "Cockayne Soup" [mini album pertama], "Akuyuukai", "Super Margariita", dan "Hankou Seimeibun". Untuk pertama kalinya pula Gazette menjadi cover majalah untuk majalah hevn. Selain itu, bersama dengan Vidoll, Gazette tampil kembali di majalah Cure. Salah satu majalah Visual Rock Jepang dan kemudian mereka mengadakan tur bersama di musim gugur. Usai tour, Brand X [salah satu store online] mengadakan sale untuk CD "gozen 0 ji no trauma radio" akhir tahun 2003. Gazette memiliki 2 kegiatan besar, pertama adalah two-man with deadman di Shibuya 0 west dan Beauti-fool's Fest di Tokyo Bay NK Hall bersama dengan Mucc, Merii, Miyavi, D'espairsRay, deadman, Gullet. Daigo Stardust, Kra dan Pink Halleluiah.


Tanpa menunggu waktu lama, usai tahun baru Gazette menggelar live Shibuya AX one-man Tokyo Saiban-judgement day~ dan konser ini kemudian diabadikan dalam format DVD. Tidak hanya itu, Gazette juga membuka official fans club-nya [Heresy?] yang masih melayani fans lokal, dan merilis sejumlah mini album seperti "MADARA" yang menempati peringkat ke-2 Oricon indies chart. 3 buah single baru; "Zakurogata no yuutsu, Zetsu dan Miseinen"; CD "Jyuu yonsai no naifu" yang hanya dibagikan saat tour, plus ikut dalam album kompilasi Cure The Japanesque Rock Collectionz, dan merilis CD full album pertamanya bertajuk "DISORDER" yang menempati posisi ke-5 Oricon chart. Selepas merilis album DISORDER, Gazette langsung menggelar tour Trible Arrival ura tour 2004. Dua tour besar yang sudah menunggunya dijadwalkan bulan Desember, Royal Disorder tour, dan di bulan februari 2005 untuk tour Grand Royal Disorder. Bahkan mereka sempat mengadakan count down akhir tahun bersama dengan para fansnya di tengah tengah konser.

Di tengah kesibukannya ini, majalah Jepang Fool's Mate sempat mewawancarai Ruki via telepon. Dalam wawancaranya, Ruki mengaku ditahun itu dia merasa sangat fit, dan hanya sekali mengalami masalah kesehatan pada tenggorokannya. Ruki juga mengaku selama tour, Gazette bertemu band lain yang juga satu label dengannya seperti Kra dan BIS. Ia tidak menganggap mereka sebagai rival, malah menganggapnya sahabat yang dapat memotivasi untuk menjadi lebih baik. Ruki pun tidak malu untuk mengakui bahwa mereka sangat cool, dan juga memiliki kelebihan tersendiri yang tidak dimiliki oleh Gazette. Ia berharap kedepannya nanti para penonton konser Gazette bisa merasakan 'disorder' ketika menyaksikan aksi panggung mereka.

kelima personil Gazette juga mengaku awalnya mereka ter-influence oleh Luna sea. Reita, Uruha dan Kai untuk pertama kalinya mencoba memainkan lagu lagu Luna sea seperti Precious, in my dream, dan Jesus. Uruha menjadi gitaris karena terinspirasi Sugizo dan sangat menghormatinya. Selain Luna sea, personil Gazette juga menyukai band band Jepang lain. Seperti Reita yang ingin menonton aksi panggung Mad Capsule Markets. Kai yang ngefans dengan Gackt dan Dir en grey. Uruha yang memilih CD B'z sebagai CD Pertama yang dibeli, Aoi yang menyukai lagu lagu Ayumi dalam album I Am. Hingga Ruki yang mengaku X japan adalah band pertama yang ditontonnya.

Di awal tahun 2005, Gazette merilis omnibus berjudul Kaleidoscope yang dicetak hanya 3000 kopi dan maxi single Reila dalam 3 tipe : Lesson G [10.000 kopi] Lesson O [10.000 kopi] dan Lesson D [edisi reguler]. Tanggal 16 dan 17 april 2005, mereka menggelar tour final Maximum Royal Disorder di Shibuya Kokaido. Ruki tampil sendiri di Mooks [Magazine Books] shoxx bis no 4. Konser standing tour 2005 final [M.R.D] di Shibuya Kokaido diabadikan dalam format DVD dan dirilis pada pertengahan tahun. Di musim panas GazettE merilis mini album Gama dan merilis single Chigire yang dijual hanya pada saat fan club lives. Di bulan september, mereka menggelar standing tour 2005 [Gama] the underground red cockroach Final [Psychedelic Dirty] dan merilis photobook pertamanya Verwelktes Gedicht.

Sejauh ini Gazette sudah menjadi cover di sejumlah majalah, seperti Shoxx, Cure, Hevn, CD data, Fool's mate, Arena 37c. Tokyo FM rock & Read. Neo genesis winter, dan masih banyak lagi.

Tidak berhenti sampai disitu, setelah melakukan serangkaian tour Gazette beristirahat singkat hingga bulan desember yang dilanjutkan dengan keikutsertaannya pada acara "PEACE & SMILE CARNIVAL TOUR 2005" di fukuoka, Osaka, Nagoya, Sapporo, Sendai dan Tokyo bersama dengan Miyavi, Kra, Kagrra dan Alicenine dengan memakai nama label dan merilis single "Cassis" yang menjadi single terakhir yang dirilis dibawah nama Gazette sekaligus single major label pertama mereka di bulan desember.



Dari Gazette menjadi the GazettE


Tahun 2006, merupakan tahun yang sangat sibuk untuk Gazette. Mereka mengganti nama dari "Gazette" yang ditulis hurup Jepang [ ガゼット : Gazetto] menjadi the GazettE ditulis dalam bahasa Inggris. Band ini menggebrak tahun itu, dengan merilis album baru bertajuk NIL. Mereka dengan segera melakukan tour besar besaran, menjangkau seluruh Jepang dengan lebih dari 3 pertunjukan. Mereka juga mengadakan pertunjukan Eropa pertama mereka di the Beethovenhalle di Bonn Jerman pada akhir Juli, untuk menyenangkan fans internationalnya. Masih di tahun yang sama mereka membuka homepage resmi versi bahasa inggris pada bulan oktober.


Single "Guren" yang dirilis 13 Februari 2008, mendapat peringkat 1 di Oricon chart. Dan mengumumkan bahwa new DVD akan dirilis di bulan agustus, dan single baru "Leech" di musim gugur 2008 yang juga menempati posisi pertama oricon dailycharts.

the GazettE menyelesaikan tur One-man mereka pada bulan oktober "From the distorted City", referensi untuk lagu, "Distorted time" dalam single mereka Leech yang menggambarkan Tokyo sebagai "distorted city", dalam masa krisis masyarakat dan politik yang menyapu seluruh Jepang.

15 November 2008, the GazettE melakukan secret show pertama mereka di Statsiun Shinjuku. Sekitar dua ratus lima puluh orang mengantisipasi, tapi sebagai gantinya lebih dari tujuh ribu orang menghandiri untuk menonton. Tepatnya jumlah orang-orang di sepanjang jalan, dan polisi dipaksa untuk diam setelah 2 lagu dinyanyikan.

3 Januari 2009, the GazettE mengumumkan mereka akan merilis new single "Distress and Coma" yang didului dengan anniversary ke-7 the GazettE pada tanggal 10 maret di Makuhari Messe Convention hall dan Anniversary ke-10 record label mereka PSC.

Selanjutnya mereka merilis full-length studio album mereka, "DIM" di musim panas, diikuti dengan tour musim panas yang dimulai pada bulan juli dimana tur final dilakukan di Saitama Super arena. 7 Oktober 2009 mereka merilis new single berjudul "Before I decay", 24 Desember the GazettE melakukan Christmas Eve live sebagai penutupan tahun yang disebut, "A HYMN OF THE CRUXIFIXION"

Berganti tahun, pada maret 2010 the GazettE melakukan konser "the end of Stillness", tour yang dilakukan hanya untuk fans club saja. Setelah fans club tour, the GazettE kemudian mengumumkan single lain dan Live tour yang diberi nama "TOUR10 Nameless Liberty Six Bullets" yang dimulai pada bulan Juli di Nippon Budokan.

4 Agustus 2010, mereka merilis DVD promotional video dengan judul FILM BUG II. Diantara semua acara acara itu the GazettE mengumumkan bahwa mereka akan pindah dari King Records ke Sony Music Records dengan merilis single ke-17 mereka "SHIVER" yang juga terpilih sebagai opening theme song untuk anime sony series Kuroshitsuji II yang dirilis pada 21 juli 2010. Setelah merilis Shiver, band mengumumkan lokasi untuk tour final Tour10 NLSB dilakukan di Tokyo Dome pada 26 Desember 2010, dan 2 single RED [22 September 2010] dan PLEDGE [15 Desember 2010]


26 Desember yang lalu mereka telah sukses melakukan tour final NLSB mereka dan mengguncang arena konser dengan kapasitas 55.000 kursi itu XDD mereka sukses memuaskan 50.000 fansnya... Dan konser itu akan diabadikan dalam bentuk DVD yang akan dirilis maret 2011 nanti...

Dan ini adalah list song of Nameless Liberty Six Bullets in Tokyo Dome :

1. RED
2. AGONY
3. Hyena
4. akai ONE PIECE
5. Psychedelic Heroine
6. SHIVER
7. GANGES ni AKAI BARA
8. PLEDGE
9. Bath Room
10. DIM SCENE
11. HEADACHE MAN
12. VERMIN
13. HESITATING MEANS DEATH
14. Cockroach
15. DISCHARGE
16. Filth in the Beauty


ENCORE
1. Ride with the ROCKERS
2. Nausea & Shudder
3. SWALLOWTAIL ON THE DEATH VALLEY
4. Ruder
5. Kantou dogeza kumiai
6. LINDA -Candydive Pinky Heaven-

the GazettE - Pledge

the GazettE - Shiver

Mad$hip - SuG PV full

the GazettE - PLEDGE live

the GazettE - RED live

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Sweet Tomatoes Printable Coupons